Penjelasan Ilmu Ukur Tanah
Pengertian Ilmu Ukur Tanah
Ilmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan ilmu "geodesi". Ilmu geodesi mempunyai 2 maksud, yaitu :1. Maksud Ilmiah : Menemukan bentuk permukaan bumi
2. Maksud Praktis : Membuat bayangan atau sebagian kecil permukaan bumi
Pada maksud kedua inilah yang sering disebut dengan istilah pemetaan. Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya daibagi menjadi 2, yaitu :
1. Geodesi Plan Surveying : Merupakan ilmu seni, dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar
2. Geodetic Surveying : Ilmu, seni, teknologi untuk menyajikan informasi bentuk kelengkungan bumi atau pada kelengkngan bola
permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang
yang dianggap datar. Plan surveying di batasi oleh daerah yang sempit
yaitu berkisar antara 0.5 derajat x 0.5 derajat atau 55 km x 55 km.
Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam Ilmu ukur tanah.
Proses penggambaran permukaan bumi secara fisiknya adalah berupa bola
yang tidak beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk. Hal
tersebut terbukti dengan adanya pegunungan, Lereng - lereng, dan jurang
jurang. Karena bentuknya yang tidak beraturan maka diperlukan suatu
bidang matematis. Para pakar kebumian yang ingin menyajikan informasi
tentang bentuk bumi, mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak
beraturan ini, oleh sebab itu, mereka berusaha mencari bentuk sistematis
yang dapat mendekati bentuk bumi
Awalnya para ahli memilih bentuk bola sebagai bentuk bumi. Namum pada
hakekatnya, bentuk bumi mengalami pemepatan pada bagian kutub -
kutubnya, hal ini terlihat dari Fenomena lebih panjangnya jarak
lingkaran pada bagian equator di bandingkan dengan jarak pada lingkaran
yang melalui kutub utara dan kutub selatan dan akhirnya para ahli
memilih Ellipsoidal atau yang dinamakan ellips yang berputar dimana
sumbu pendeknya adalah suatu sumbu yang menghubungkan kutub utara dan
sumbu kutub selatan yang merupakan poros perputaran bumi, sedangkan
sumbu panjangnya adalah sumbu yang menghubungkan equator dengan equator
yang lain dipermukaan sebaliknya.
Bidang Ellipsoide adalah bila luas daerah lebih besar dari 5500 Km2,
ellipsoide ini di dapat dengan memutar suatu ellips dengan sumbu
kecilnya sebagai sumbu putar a = 6377.397, dan sumbu kecil b = 6356.078
m. Bidang bulatan adalah elips dari Bessel mempunyai sumbu kurang dari
100 km. Jari - jari bulatan ini dipilih sedemikian, sehingga bulatan
menyinggung permukaan bumi di titik tengah daerah. Bidang datar adalah
bila daerah mempunyai ukuran terbesar tidak melebihi 55 km (kira-kira 10
jam jalan). Terbukti, bahwa bentuk bumi itu dapat dianggap sebagai
bentuk ruang yang terjadi dengan memutar suatu ellips dengan sumbu
kecilnya sebagai sumbu putar. Bilangan - bilangan yang penting mengenai
bentuk bumi yang banyak digunakan dalam ilmu geodesi adalah :
Sumbu panjang ellipsoid a
Sumbu panjang ellipsoid b
Angka pergepengan x = a - b
Sumbu panjang ellipsoid b
Angka pergepengan x = a - b
Yang banyak dipakai adalah 1 = a
Eksentrisitas kesatu e2 = a2 - b2
Eksentrisitas kedua e’2 = a2 - b2
Ellipsoid Bumi Internasional yang terakhir diusulkan pada tahun 1967 oleh: International Assosiation of Geodesy (l.A.G) Pada Sidang Umum International Union of Geodesy and Geophysics, dan diterimanya dengan dimensi :
Ellipsoid Bumi Internasional yang terakhir diusulkan pada tahun 1967 oleh: International Assosiation of Geodesy (l.A.G) Pada Sidang Umum International Union of Geodesy and Geophysics, dan diterimanya dengan dimensi :
a = 6.37788.116660,000 m
b = 6.356.774, 5161 m
e2 = 0, 006.694.605.329, 56
e'2 = 0, 006..739.725.182, 32
1 = 298,247.167.427
b = 6.356.774, 5161 m
e2 = 0, 006.694.605.329, 56
e'2 = 0, 006..739.725.182, 32
1 = 298,247.167.427
Salah satu hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan ellipsoidal bumi
adalah bahwa ellipsoide bumi itu mempunyai komponen – komponen sebagai
berikut :
- a adalah sumbu setengah pendek atau jari - jari equator,
- b adalah setengah sumbu pendek atau jari - jari kutub,
- pemepatan atau penggepengan yaitu sebagai parameter untuk menentukan bentuk ellipsoidal/ellips,
- eksentrisitet pertama dan eksentrisitet kedua
Keterangan :
0 = pusat bumi (pusat ellipsoide bumi)
Ku = Kutub Utara bumi
Ks = Kutub selatan bumi
EK = ekuator bumi
0 = pusat bumi (pusat ellipsoide bumi)
Ku = Kutub Utara bumi
Ks = Kutub selatan bumi
EK = ekuator bumi
Untuk skala yang lebih luas, asumsi ini tidak dapat diterapkan mengingat
pada kenyataannya permukaan bumi berbentuk lengkungan bola. Asumsi bumi
datar hanya dapat diterapkan sejauh kesalahan jarak dan sudut yang
terjadi akibat efek kelengkungan bumi masih dapat diabaikan.
Lingkar paralel adalah lingkaran yang memotong tegak lurus terhadap
sumbu putar bumi. Lingkaran paralel yang tepat membagi dua belahan bumi
utara - selatan yaitu lingkar paralel 00 disebut lingkaran equator.
Lingkar paralel berharga positif ke utara hingga 90° pada titik kutub
utara dan sebaliknya negatif ke selatan hingga -900 pada titik kutub
selatan. Lingkar meridian adalah lingkaran yang sejajar dengan sumbu
bumi dan memotong tegak lurus bidang equator. Setengah garis lingkar
meridian yang melalui kota Greenwich di UK (dari kutub utara ke kutub
selatan) disepakati sebagai garis meridian utama, yaitu longituda 00.
Setengah lingkaran tepat 1800 di belakang garis meridian utama
disepakati sebagai garis penanggalan internasional. Kedua garis ini
membagi belahan bumi menjadi belahan barat dan belahan timur.
Bentuk bumi yang asli tidaklah bulat sempurna (agak lonjong) namun
pendekatan bumi sebagai bola sempurna masih cukup relevan untuk sebagian
besar kebutuhan, termasuk penentuan kedudukan dengan tingkat presisi
yang relatif rendah.
Pada kenyataannya kita ingin menyajikan permukaan bumi dalam bentuk
bidang datar. Oleh sebab itu, bidang bola atau bidang ellipsoide yang
akan dikupas pasti ada distorsi atau ada perubahan bentuk karena harus
ada bagian dari bidang speroid itu yang tersobekan dengan kenyataan
tersebut didekati dengan perantara bidang proyeksi. Bidang proyeksi ini
terbagi dalam tiga jenis, yaitu :
- Bidang proyeksi bidang datarnya sendiri atau dinamakan perantara azimuthal dan zenithal,
- Bidang perantara yang berbentuk kerucut dinamakan bidang perantara conical,
- Bidang proyeksi yang menggunakan bidang perantara berbentuk silinder yang dinamakan bidang perantara cylindrical.
Dari bidang perantara ini ada aspek geometric dari permukaan bumi
matematis itu ke bidang datar berhubungan dengan luas, maka dinamakan
proyeksi equivalent, berhubungan dengan jarak (jarak dipermukaan bumi
sama dengan jarak pada bidang datar dalam perbandingan skalanya)
dinamakan proyeksi equidistance dan berhubungan dengan sudut (sudut
permukaan bumi sama dengan sudut di bidang datar) dinamakan proyeksi
conform. Contoh aplikasi yang mempertahankan geometric itu adalah
proyeksi equivalent yaitu pemetaan yang biasanya digunakan oleh BPN,
proyeksi equidistance yaitu pemetaan yang digunakan departemen
perhubungan dalam hal ini misalnya jaringan jalan. Sedangkan proyeksi
conform yaitu pemetaan yang digunakan untuk keperluan navigasi laut atau
udara
Berdasarkan bidang perantara yang diterangkan di atas yaitu ada 3 jenis
bidang perantara dan mempunyai 3 jenis geometric maka kita bisa
menggunakan 27 kombinasi/ variasi/ altematif untuk memproyeksikan
titik-titik di atas permukaan bumi pada bidang datar. Ilmu ukur tanah
pada dasarnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu :
- Pengukuran kerangka dasar Vertikal (KDV)
- Pengukuran kerangka dasar Horizontal (KDH)
- Pengukuran Titik - titik Detail
Fungsi Ilmu Ukur Tanah
1. Untuk mencari luas tanah
2. Untuk mengetahui bentuk muka bumi
3. Mengetahui beda tinggi tanah
4. Untuk mengetahui volume pekerjaan tanah untuk pekerjaan urug dan galian
5. Untuk membuat peta
6. Untuk merencanakan bangunan
Komentar
Posting Komentar